STEREOKIMIA
A.
KONFIGURASI MUTLAK DAN KONFIGURASI RELATIF
Konfigurasi mutlak adalah
suatu metode konfigurasi tentang penataan atom-atom dimana ddalam penataanya
kebenaran atau kepastian nya sudah mutlak. konfigurasi relatif adalah perbandingan
penataan atom-atom dari bangun 3 dimensi dan biasanya bersifat asimetris yang
orientasinya belum pasti.
a.
Ketentuan
chan-ingold-prelog
Chan-Ingold-Prelog
menciptakan suatu aturan untuk menentukn susunan konfigurasi pada atom C kiral.
Langkah-langkah yang dilakukan sebagai
berikut:
1. Ditentukan
prioritas atom/gugus yang terikat pada atom
a(prioritas tertinggi)- b - c – d (prioritas terendah).
2. Molekul
dilihat dari arah yang bertentangan dengan atom/gugus yang mempunyai prioritas
terendah
3. Bila
a –b –c mempunyai urutan searah perputaran jarum jam, maka senyawa/atom C kiral
tersebut mempunyai konfigurasi R
4. Bila
a-b-c mempunyai urutan berlawanan arah perputaran jam, maka senyawa/atom C
kiral tersebut mempunyai konfigurasi S
b.
Penentuan
Urutan Prioritas
1. Jika
atom-atom yang dipermasalahkan berbeda-beda, maka urutan prioritas di tentukan
oleh nomor atom. Atom dengan nomor atom tinggi memperoleh prioritas
Contohnya:
2. Jika
atom-atom itu isotop satu sama lain, maka isotop dengan nomor massa tinggi
memperoleh prioritas
3. Jika
atom-atom yang terikat langsung pada atom C kiral sama, ,maka prioritas
ditentukan oleh atom berikutnya.
4. Atom-atom
yang terikat oleh ikatan rangkap atau ganda tiga diberi kesetaraan ikatan
tunggal sehingga atom-atom ini dapat diperlakukan sebagai gugus-gugus berikatan
tunggal dalam menentukan prioritas. Ikatan rangkap 2 dianggap mengikat dua atom
yang sama.
5. Atom
yang mengikat 2 atom C yang rill mempunyai prioritas lebih tinggi daripada
ikatan rangkap. Berikut contohnya,
B.
PEMISAHAN CAMPURAN RASEMIK
Campuran
rasemik artinya suatu campuran yang mengandung sepasang enantiomer dalam jumlah
yang sama. Sepasang enentiomer itu adalah enantiomer R dan enentiomer S.
Prinsip
dasar isomer optik yaitu:
1. Sepasang enantiomer memiliki
sifat-sifat fisika (titik didih, kelarutan, dan lain-lain) yang sama tetapi
berbeda dalam arah rotasi polarimeter dan interaksi dengan zat kiral lainnya.
2. Sepasang diastereoisomer memiliki
sifat-sifat fisika dan sudut rotasi polarimeter yang berbeda satu sama lain.
Bahkan sering dalam bereaksi mengambil cara yang berlainan. Artinya kita bisa
memisahkan campuran dua diastereoisomer dengan cara-cara fisika (destilasi,
kristalisasi, dan lain-lain). Akan tetapi tidak bisa memisahkan campuran dua
enantiomer dengan cara-cara fisika, karena sepasang enantiomer memiliki
properti fisika yang sama.
Untuk memisahkan dua enantiomer, pertama-tama kita reaksikan
dengan reagen kiral. Produknya akan berua sepasang diastereomer. Diastereomer
ini telah kita ketahui berbeda dalam semua jenis sifatnya dan dapat dipisahkan
melalui metode biasa. Prinsip ini diilustrasikan dalam persamaan berikut:
Sesudah diastereomer-diastereomer ini dipisahkan, kemudian
kita melaksanakan reaksi yang meregenerasi reagen kiral itu dan memisahkan
enantiomernya.
Dalam laboratorium pemisahan fisis
suatu campuran rasemik menjadi enantiomer-enantiomer murni disebut resolusi
(atau resolving) campuran rasemik itu. Pemisahan natrium amonium tartarat
rasemik oleh Pasteur adalah suatu resolusi campuran tersebut.
Enantiomer-enantiomer yang mengkristal secara terpisah merupakan gejala yang
sangat jarang, jadi cara Pasteur tidak dapat dianggap sebagai suatu teknik yang
umum. Karena sepasang enantiomer itu menunjukkan sifat-sifat fisika dan kimia
yang sama, maka tidak dapat dipisahkan dengan cara kimia atau fisika biasa.
Sebagai gantinya, ahli kimia terpaksa mengandalkan reagensia kiral atau katalis
kiral (yang hampir selalu berasal dari dalam organisme hidup).
Suatu cara untuk memisahkan campuran
rasemik atau sekurangnya mengisolasi enantiomer murni adalah mengolah campuran
itu dengan suatu mikroorganisme yang hanya akan mencerna salah satu dari
enantiomer itu. Misalnya (R)- nikotina murni dapat diperoleh dari (R)(S)-
nikotina dengan menginkubasi campuram rasemik itu dengan bakteri Pseudomonas
Putida yang mengoksidasi (S)- nikotina tetapi tidak (R)-enantiomer.
pada pemisahan campuran rasemik, terdapat kalaimat yaitu "Sebagai gantinya, ahli kimia terpaksa mengandalkan reagensia kiral atau katalis kiral (yang hampir selalu berasal dari dalam organisme hidup)" tolong berikan contoh dari reagensia tersebut. terimka kasih
BalasHapuspada prinsip dasar isomer optik anda ada menyebutkan : Sepasang enantiomer memiliki sifat-sifat fisika (titik didih, kelarutan, dan lain-lain) yang sama tetapi berbeda dalam arah rotasi polarimeter dan interaksi dengan zat kiral lainnya.
BalasHapussaya ingin bertanya mengapa sifat fisika sepasang enantioner berbeda dalam arah rotasi polarimeter?
blog anda sudah bagus, tetapi lebih baik diberi gambar pada sepasang enantiomernya. terimakasih
BalasHapuspostingan yang anda posting sangat bermanfaat. terimakasih
BalasHapusSangat lengkap sekali, dan sangat membantu untuk menambah wawasan saya pada konfigurasi mutlak dan relatif ini.. terimakasih
BalasHapus